Oleh: Ferry Doringin

Orthokeratology (sering disingkat Ortho-K) adalah metode koreksi penglihatan non-bedah yang bertujuan untuk mengurangi/menghilangkan penggunaan kacamata atau lensa kontak. Metode ini dilakukan dengan cara menggunakan lensa kontak keras yang dipakai saat tidur untuk mengubah bentuk kornea mata.

Metode ini berbeda dengan penggunaan softlens yang biasanya digunakan pada saat mata aktif pada siang hari dan harus dilepas pada saat tidur. Lensa keras metode Ortho-K tidak digunakan pada siang hari melainkan pada saat tidur karena fungsinya untuk membentuk korena mata agar bisa melihat lebih jelas pada hari berikutnya ketika lensa ini dilepas.

Orthokeratology merupakan salah satu alternatif rehabilitasi tajam penglihatan untuk mereka yang ingin terbebas dari kacamata, selain menggunakan metode lain seperti lensa kontak lunak, lasik, reLEX smile atau phakic iol.

Metode Ortho-K membantu untuk memperbaiki berbagai masalah penglihatan seperti miopia (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), dan astigmatisme. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Amerika Serikat George Jessen dengan metodenya orthofocus dan kemudian dikembangkan oleh seorang Dokter Mata dari Perancis bernama Eugene Kurt.

Istilah “Orthokeratology” berasal dari bahasa Yunani “ortho” (ὀρθός) yang berarti “lurus” atau “benar”, sedangkan “keratology” berasal dari “keratos” (κέρας) yang artinya “kornea” (bagian luar mata yang transparan).  Secara harfiah, “Orthokeratology” berarti “perbaikan atau pengoreksi kornea mata yang lurus atau benar”. Hal ini merujuk pada tujuan Orthokeratology untuk merombak bentuk kornea mata agar penglihatan dapat diperbaiki tanpa perlu operasi atau tindakan bedah lainnya.

Cara kerja metode Ortho-K adalah sebagai berikut:

Orang menggunakan lensa kontak keras ini saat tidur untuk memperbaiki bentuk kornea. Lensa Ortho-k memberikan tekanan yang lembut pada kornea mata sehingga kembali ke bentuk normal secara perlahan. Lensa khusus ini mengandung permeabel oksigen sehingga sangat nyaman dan aman digunakan saat tidur. Lensa ini harus dipakai rutin agar bisa membentuk ulang korena mata secara signifikan. Bila seseorang tidak disiplin menggunakan lensa Ortho-K, korneanya akan kembali lagi pada bentuk semula dan masalah kelainan refraksi berulang kembali. Namun, bila seseorang berhenti menggunakan metode ini dan akan menggunakan alat bantu lain seperti kacamata, tidak ada efek berat dan permanen yang ada.

Lensa Ortho-K bisa mengatasi kelainan refraksi dan menghambat kenaikan derajat myopia. Metode ini sangat cocok digunakan oleh anak-anak dan orang dewasa dengan myopia, apalagi dengan peningkatan angka myopia yang pesat.

Langkah-langkah Ortho-K bisa dilakukan seperti berikut ini:

  1. Pemeriksaan Mata: Langkah pertama berupa pemeriksaan mata menyeluruh sehingga bisa ditentukan kebutuhan koreksi dan memastikan bahwa pasien memenuhi syarat untuk prosedur ini.
  2. Pemilihan Lensa: Setelah pemindaian mata, lensa kontak khusus dibuat sesuai ukuran dan bentuk kornea mata pasien. Lensa ini dirancang untuk menimbulkan tekanan yang terkendali pada kornea saat dipakai.
  3. Penggunaan Malam Hari: Pasien menggunakan lensa Ortho-K saat tidur. Selama tidur, lensa ini mengubah bentuk kornea mata secara bertahap sehingga ketika pasien bangun, kornea telah menyesuaikan diri dengan bentuk yang diinginkan dan penglihatan menjadi lebih baik.
  4. Efek Sementara: Efek penglihatan yang diperbaiki bersifat sementara. Oleh karena itu, pasien perlu memakai lensa Ortho-K setiap malam atau dengan frekuensi yang disarankan dokter.