Ditulis oleh : Murni Marlina Simarmata, S.S.,M.Pd.

Tubuh manusia membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap agar dapat berfungsi secara optimal. Kandungan nutrisi paling umum kita ketahui yang dibutuhkan tubuh adalah protein, karbohidrat dan lemak, tapi sesungguhnya tubuh manusia juga membutuhkan asupan nutrisi lainnya seperti mineral. Kebutuhan terhadap mineral ini relatif jarang mendapat perhatian apalagi jika dikaitkan dengan kesehatan mata.

Fungsi mineral secara umum adalah untuk menjaga fungsi tulang, otot, jantung dan otak. Namun, jika ditelusuri secara lebih spesifik jenis-jenis mineral dan masing-masing fungsinya, akan tampak jelas keterkaitan masing-masing jenis mineral dengan organ-organ tertentu lainnya.

Mineral adalah senyawa non-organik yang digolongkan sebagai nutrisi mikro karena tubuh hanya membutuhkannya dalam jumlah relatif kecil dibanding nutrisi lain. Namun dalam penggolongan jenis-jenis mineral, dikenal juga makro mineral yakni jenis mineral yang diperlukan tubuh  100 mg atau lebih per hari. Sedangkan mineral yang dibutuhkan tubuh  kurang dari 100 mg per hari disebut mikro mineral. Jenis-jenis mineral yang termasuk makro mineral antara lain natrium, kalium, fosfor, magnesium, belerang. Yang termasuk mikro mineral antara lain besi, klorium, tembaga, zinc.

Salah satu jenis mineral yang telah banyak diteliti dalam kaitannya dengan kesehatan mata adalah zinc. Mikro mineral ini telah diketahui secara luas berfungsi menjaga kesehatan retina, membran sel dan struktur protein mata. Zinc merupakan trasportasi vitamin A  dari hati ke mata, karena itu zinc memiliki peranan yang sangat penting karena kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja bahkan hingga kebutaan total.

Tanpa keberadaan zinc, asupan nutrisi vitamin A dalam tubuh takkan berhasil mencapai organ mata. Vitamin A berguna untuk memprodusi melamin yakni pigmen yang melindungi mata dari sinar ultra violet (UV). Menurut American Optometric Association, suplemen zinc dapat membantu penderita penyakit mata  yang disebabkan oleh penuaan (age-related macular disease). Dengan mengonsumi 40-80 mg zinc per hari bersama dengan suplemen anti-oksidan tertentu dapat memperlambat age-related macular disease sekitar 25 % dan dapat mengurangi potensi penurunan tajam mata penglihaan hingga 19 %. Dalam pengaturan diet sehari-hari terutama bagi orang yang memiliki gejala age-related macular disease, penting memprioritaskan makanan-makanan yang mengandung zinc antara lain daging sapi, daging kambing, susu, kacang dan biji-bijian.

Mineral lain yang sekarang mulai banyak diteliti dalam kaitannya dengan mata adalah magnesium. Secara umum magnesium diperlukan dalam pengaturan tekanan darah, gula darah, dan kontraksi otot. Mineral ini juga berperan dalam menghantarkan sinyal pada saraf, mengaktifkan beberapa enzim dalam tubuh, serta menjaga keseimbangan elektrolit. Sekarang semakin banyak ahli kesehatan mata yang meyakini bahwa kekurangan magnesium merupakan salah satu penyebab mata berdenyut (eyelip twitching).

Mata berdenyut memang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stress, terpaan polusi secara langsung pada mata (antara lain debu, asap rokok) dan faktor-faktor lain, tapi para ahli telah mengindentifikasi kekurangan magnesium sebagai salah satu faktor pokok.

Magnesium membantu menstabilkan saraf dan sampul sel otot. Jika semua berfungsi normal, membran sel mentransmisikan impuls ke sel-sel lain ketika mendapatkan kekuatan memadai.  Ketika kuantitas magnesium di sampul sel-sel rendah, maka impuls yang lemah diijinkan ditransmisikan, maka sel-sel dan penghubungnya (sinapsis) berdenyut lebih sering dan lebih mudah. Ini dapat menyebabkan denyut tak terkontrol pada kelopak mata karena kulit di sekitar mata tebal denyut di kelopak mata lebih terasa dibading di bagian tubuh lain.

Untuk menjaga asupan magnesium ke dalam tubuh terjaga secara memadai, penting untuk mengonsumsi sayuran hijau, alpukat, kacang-kacangan, dan cokelat hitam. Dalam sehari, tubuh memerlukan 320-420 mg asupan magnesium, karena itu magnesium digolongkan sebagai mineral makro.

Mineral-mineral lainnya tentu berperan juga untuk mata (selain zinc dan magnesium), karena itu dibutuhkan studi lebih lanjut untuk lebih memahami hubungan tiap mineral dengan mata. Artikel singkat ini dimaksudkan untuk menunjukkan pentingnya mineral bagi mata dengan meninjau dua jenis mineral (satu mikro dan satu makro) dan hubungannnya dengan mata. Dengan demikian asupan mineral bagi tubuh sangat penting mendapat perhatian dalam pengaturan pola makan dan upaya menjaga kesehatan. Mineral sama pentingnya dengan nutrisi lainnya untuk membuat semua organ tubuh berfungsi normal.

REFERENSI

Whatham et al (2008). Vitamin and mineral deficiencies in the developed world and their effect on the eye and vision. Dipublikasikan secara online https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1475-1313.2007.00531.x, diakses 26 Oktober 2021

Goto et al (2001).  Magnesium Deficiency Differentially Affects the Retina and Visual Cortex of Intact Rats. Dipublikasikan secara online ttps://academic.oup.com/jn/article/131/9/2378/4687752, diakses 26 Oktober 2021

Diet and nutrition. AOA – American Optometric Association. https://www.aoa.org/healthy-eyes/caring-for-your-eyes/diet-and-nutrition?sso=y

Leave a Reply