Ditulis Oleh : Dr. Joss Riono, MSc, MPH, PhD; Dosen Anatomi dan Fisiologi Mata di Akademi Refraksi dan Optisi Gapopin

Dari buku suci agama Kristen dikisahkan peristiwa Paulus dari seorang yang kerjanya memperkusi menjadi pendakwah. Dari beberapa text yang tersedia, berdasarkan kritik text dan kritik sejarah para ahli memperkirakan bahwa peristiwa Paulus menjadi buta diperkirakan terjadi sekitar tiga atau empat tahun setelah gurunya meninggal. Dalam tulisan ini saya ingin melakukan re-evaluasi apa yang terjadi pada Saulus, apakah karena debu dan panas selama berjam jam sehingga terjadi radang pada mata Saulus yang mengakibatkan buta sementara atau murni peristiwa imam.

Ketika itu Namanya adalah Saulus, dan berasal dari Tarsus, sebuah kota tua di daerah muara SungaiTarsus  Cay di Turki. Tarsus ini adalah tempat persimpangan berbagai rute perdagangan di jaman tersebut.

Saulus adalah seorang yang sangat terpelajar murid dari Imam Gamaliel, seorang scholar terkenal pada jamannya. Dari beberapa sumber dikisahkan Saulus adalah orang Farisi dan dia sangat berpegang pada hukum taurat. Saulus adalah orang yang mempertahankan hukum taurat agama Yahudi, (Sumber: https://brainly.co.id/tugas/29535380).

Perjalanan dari Yerusalem menuju Damsyik (Damaskus) mengubah seluruh hidup Saulus. Jalan dari Yerusalem ke Damaskus kira kira berjarak kira kira 350km, yang dapat di tempuh kira kira tiga hari pperjalanan dengan berkuda. Pada jaman tersebut, Jerusalem ke Damaskus adalah alur perdagangan yang sangat ramai dan dilewati oleh kereta kuda dan caravan caravan. Saking banyaknya kereta kuda dan caravan yang melewati jalur tersebut maka jalan tersebut dinamakan “jalan buta” karena debu yang tebal mengepul sehingga menghalangi pandangan ke depan. Ditambah dengan sinar matahari yang sangat terik maka dapat dibayangkan betapa panasnya dan ganasnya jalur tersebut.

Sumber dari Alikab dikisahkan bahwa : “Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah …(Sumber: Kisah Para rasul 9)

Mungkinkah setelah berjam jam mengendarai kuda di tengah cuaca yang terik panas dan berdebu mata Saulus mengalami Foto Keratitis?

Foto Keratitis adalah kerusakan kornea mata yang terbakar akibat paparan berlebih dari radiasi sinar UV, baik dari sinar matahari atau sumber cahaya lainnya dan dapat mengakibatkan kebutaan sampai berhari hari.

Peristiwa foto keratitis yang dialami oleh Saulus harusnya juga dialami oleh anggota Saulus lainnya; tetapi hal ini ternyata tidak dialami oleh anggota rombongan lainnya. Bahkan sesuai dengan kesaksian anggota rombongan lainnya bahwa …“Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum”.

Secara singkat maka kebutaan Saulus dibagi menjadi: a: melakukan perjalanan dari Yerusalem ke Damaskus; b: Melihat cahaya yang sangat terang; c: jatuh dari kuda; d: Bangun dan buta selama tiga hari dan e: Mata Kembali normal

Dari kronologis di atas etiologi yang mungkin terjadi adalah stroke atau transient ischaemic attack karena ada gejala jatuh; kemungkinan ke dua adalah kerusakan retina karena adanya cahaya yang sangat terang; kemungkinan ke tiga adalah terjadinya foto keratosis akibat panas, debu selama perjalananmengalami kebutaan sementara dan Kembali ke normal setelah tiga hari.

Sebagai kesimpulan, dari beberapa theory tersebut maka kisah yang dituliskan di Kisah Para Rasul yang sangat cocok dengan konsep ophthalmology modern adalah peristiwa foto keratititis.

Bahan Bacaan:

Text Book of Ophthalmology 5 th Edition by HV Nema and Nitin Nema Published by Jitendar P Vij Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd

Leave a Reply