Ditulis Oleh : Bunyamin R.A, A.Md.R.O., S.E., M.M

Tajam Penglihatan Pada Anak , Belum berkembang sempurna saat lahir , dapat dibilang relative “buruk” dengan kemampuan melihat hanya dengan hand movemet ( gerakan tangan ).

Perkembangan pesat terjadi di usia 6 bulan pertama, namun system penglihatan akan berkembang terus hingga usia 7 -8  tahun.

Perkembangan pesat hanya bisa terjadi jika retina mengalami  stimulasi, sehingga terjadi pertumbuhan sel syaraf diotak yang terkait dengan fungsi penglihatan.

Perkembangan Visual Bayi Prematur :

  • Tergantung dari luasnya prematuritas
  • Kelopak mata belum terbuka sempurna
  • Iris belum berkontraksi atau dilatasi
  • Pembuluh darah retina immature
  • Sistem visual belum siap untuk berfungsi

Dimensi Mata  Neonatus VS  Dewasa :

Diameter kornea : 9,5 – 10,5 mm pada  neonates  dan  12,0 mm pada orang dewasa.

Perkembangan Status  Refrakasi  Anak- Anak  :

  • Lensa :  45 D  saat bayi, kehilangan 20D saat berusia  6 tahun.
  • Panjang axial bertambah 5 – 6 mm. ( sekitar perubahan 1 mm panjang axial perubahan 3 D status refraksinya.
  • Akomodasi lensa  : mencapai kemampuan akomodasi dewasa diusia sekitar 6 bulan.
  • Neonatus umumnya memiliki kelainan refraksi Hypermetropia ( sekitar 2 D ) . , sedkit meningkat hypermetropianya hingga berusia 6 tahun. Dan setelahnya mata anak cenderung mengalami myopia melalui proses myopic shift yang bertujuan untuk membantu mencapai mata emetrop.

Hasil penelitian terhadap Refraksi Anak, sbb :

  • Retina :

# Belum berkembang saat lahir, berubah cepat hingga 4 tahun terutama : piqmen macula , cincin annulus, reflex cahaya fovea, diferensiasi fotoreseptor sel kerucut.

# Peningkatan tajam penglihatan

# Vaskularisasi retina tumbuh secara centrifugal dari diskus optic mencapai ora serrata pada usia gestasi 40 minggu.

Hasil Penelitian Perkembangan Visual Anak :

#   Pemeriksaan Refraksi Pada Anak-anak dengan Cyclopegic  #

Tajam penglihatan yaitu  : kemampuan daya penglihatan untuk memfokuskan suatu objek pada jarak tertentu.

Ada  beberapa Trik yang dilakukan pada saat pemeriksaan mata anak, antara lain :

  • Jangan terburu-buru ( sabar)
  • Minta kerjasamanya dengan orang tua, seperti : pada balita biasanya dipangku oleh orang tuanya., jika sudah bisa duduk boleh sendiri , dan jika balita yang masih rewel bisa sambil menyusui.
  • Pakailah objek yang menarik, seperti mainan berwarna warni.

Ada beberapa objek yang dipakai untuk menilai visus pada pemeriksaan anak :

  • Keeler cards
  • Teller cards
  • Teller Paddles
  • Objek Gambar/ symbol ( LEA symbol )
  • The Landolt C   atau Tumbling  E
  • Snellen Test

Pemeriksaan Visus jauh pada anak yang sudah bisa kooperatif dapat menggunakan objek Snellen .

Pemeriksaan tajam penglihatan dekat pada anak dapat dilakukan dengan 2 test objek :

  • The LEA Symbols
  • The HOTV  Test

Pemeriksaan  Refraksi pada anak-anak :

  • Gunakan frame ujicoba dan lensa ujicoba khusus anak ( yang ringan ).
  • Pemeriksaan visus dilakukan jangan terlalu lama, takutnya keburu bosan
  • Gunakan Retinoscope + trial lens , yang sebelumnya mata anak diberikan tetes cyclopegic.
  • Pemberian tetes cyclopegic ini atas pertimbangan :
  • Jika terjadi refraksi eror/kelainan refraksi dari batas normal, seperti perbedaan ukuran power dari kedua mata      ( Anismetropia ).
  • Suspec mata juling
  • Anak yang tidak kooperatif
  • Pupil yang terlalu kecil

Pemberian tetes cyclopegic dapat diberikan pada usia > 3 tahun dan < dari 3 tahun.

Tujuan pemberian tetes cyclopegic pada anak-anak adalah untuk melumpuhkan / menekan daya akomodasi mata ( relax ) sehingga refraksi yang dicapai lebih maksimal/ akurat.

#  Pemeriksaan Refraksi Pada Anak-anak tanpa Cyclopegic  #

Pemeriksaan refraksi pada anak dapat juga dilakukan tanpa pemberian cyclopegic , yaitu dengan teknik pemeriksaan “Static Retinoscopy”.

  • Static Retinoscopy dilakukan dalam keadaan non-cyclopegic ( Dry Retinoscopy )yang merupakan metode standart untuk mengevaluasi status refraksi pada anak atau remaja.
  • Gunakan objek fiksasi jauh dalam melakukan Retinoscopy statis, terutama bila anak sudah bisa diajak bekerjasama untuk fiksasi jauhnya.

Pemeriksaan Static Retinoscopy  pada anak-anak :

  • Masalah yang  kadang terjadi sewaktu retinoscopy static adalah control fiksasi / akomodasi pasien.
  • Objek fiksasi jauh sebaiknya diberi latar belakang warna merah ( agar akomodasi menjadi lebih relaks ) Objek fiksasi yang kecil akan merangsang akomodasi.
  • Gunakan lensa kerja S+2.00 , yang berperan sebagai fogging lens,
  • Sebagai alternative, gunakan spotlight.
  • Penggunaan fogging lens S+2.00 bilateral dan retinoscopy dilakukan secara simultan pada kedua mata akan mengurangi  resiko unbalanced refraction.
  • Sewaktu Retinoscopy berlangsung, sebaiknya pemeriksa memperhatikan pupil pasien. Apabila terlihat pupil  mengecil, akomodasi sedang aktif

Hal-hal yang menyebabkan berkurangnya daya akomodasi mata :

KESIMPULAN  :

  • Pemeriksaan mata anak dapat dimulai sejak dini  ( minimal usia pra sekolah )
  • Diperlukan peran serta dari orang tua dalam melakukan pemeriksaan mata anak, terutama saat screening awal pemeriksaan.
  • Pemeriksaan mata anak dapat dilakukan secara pemberian cyclopegic dan non cyclopegic sesuai kebutuhannya.
  • Dibutuhkan kesabaran dan komunikasi ( verbal dan non verbal ) dalam kesuksesan pemeriksaan mata anak agar hasil optimal.