Mata malas ( Amblyopia) adalah gangguan penglihatan pada salah satu mata karena saraf yang menghubungkan otak dan mata tersebut tidak terhubung dengan baik. Akibatnya, kemampuan penglihatan pada mata tersebut menurun, sedangkan mata yang lain dapat melihat dengan jelas. Meskipun dimungkinkan, kasus amblyopia pada kedua mata jarang terjadi. Jika tidak ditangani, mata malas bisa menetap hingga dewasa.

Gangguan mata malas masih belum banyak dikenali masyarakat. Padahal, penanganan yang cepat diperlukan untuk mengatasi gangguan mata ini.

Amblyopia penyakit mata yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Ambliopia perlu diwaspadai, sebab jika dibiarkan, penyakit mata ini bisa menyebabkan kebutaan yang tentu akan berpengaruh pada kehidupannya hingga dewasa.

Penyebab Mata Malas

Mata malas terjadi ketika koneksi saraf dari salah satu mata ke otak tidak terbentuk sempurna pada masa kanak-kanak. Akibatnya, mata dengan kemampuan penglihatan yang buruk akan mengirimkan sinyal visual yang kabur atau keliru ke otak.

Seiring waktu, kinerja kedua mata menjadi tidak sinkron dan otak akan mengabaikan sinyal dari mata yang buruk.

Mata malas pada anak dapat disebabkan oleh berbagai hal, yaitu:

1. Perbedaan ketajaman penglihatan antara kedua mata (kelainan refraksi)

Penyebab amblyopia ini terjadi bila anak mengalami kelainan refraksi, terutama karena rabun jauh atau astigmatisme.

Namun, kekuatan kacamata di antara kedua mata tidak seimbang atau ada perbedaan yang signifikan. Anak dengan minus tinggi yang tidak menggunakan kacamata atau lensa kontak juga bisa menyebabkan kondisi ini.

2. Ketidakseimbangan otot (strabismus)

Biasanya, mata mengalami pergerakan secara bersamaan. Namun, penyebab mata malas yang satu ini mengakibatkan mata anak menjadi tidak sejajar.

Hal ini karena terjadinya ketidakseimbangan otot dalam memposisikan mata.

3. Masalah pada mata

Kondisi lainnya yang menyebabkan anak mengalami amblyopia atau mata malas adalah keruh pada lensa (katarak) yang dapat menghalangi penglihatan.

Bila terjadi pada bayi, kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Ini merupakan jenis lazy eye yang paling parah.

Faktor risiko mata malas

Beberapa anak terlahir dengan kondisi mata malas. Lalu, ada pula yang mengalaminya karena gejala semakin berkembang dari kecil.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko amblyopia pada anak adalah sebagai berikut.

  • Bayi lahir prematur.
  • Terlahir dengan ukuran tubuh kecil dari rata-rata.
  • Faktor genetik atau riwayat keluarga.
  • Mengalami gangguan perkembangan.
  • Defisiensi vitamin A.

Diagnosis amblyopia

Dokter mata akan melakukan pemeriksaan mata rutin untuk menilai penglihatan pada kedua mata. Ini termasuk memeriksa apakah ada perbedaan serta penglihatan buruk di kedua mata.

Cara-cara berikut bisa dokter lakukan ketika memeriksa mata untuk mendiagnosis mata malas.

  • Menggunakan obat tetes untuk melebarkan pupil mata.
  • Menggunakan alat pembesar yang dilengkapi sinar untuk mendeteksi katarak.
  • Menutup satu mata dan cek apakah mata dapat mengikuti objek yang bergerak.
  • Pemeriksaan visus mata menggunakan gambar atau huruf untuk menilai ketajaman penglihatan anak.

Metode yang digunakan untuk menguji penglihatan terkait amblyopia tergantung pada usia anak dan tahap perkembangan. Tanyakan lebih lanjut pada dokter mata Anda.

Nah, kini Anda telah mengenal apa yang dimaksud dengan mata malas. Kenali gejala mata malas sedini mungkin dan lakukan pemeriksaan mata secara rutin sejak usia anak-anak. Hal ini dilakukan untuk mengatasi gangguan mata tersebut dan menjaga agar sistem penglihatan selalu terawat dengan baik.

Sumber :

https://www.alodokter.com/mata-malas

https://www.essilor.co.id/vision/eye-problems/amblyopia

https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyakit-pada-anak/amblyopia-mata-malas/

https://id.wikihow.com/Mengobati-Penyakit-Mata-Malas#/Berkas:Get-Rid-of-a-Lazy-Eye-Step-8-Version-2.jpg

https://www.klikdokter.com/info-sehat/mata/mengenal-gangguan-mata-malas-lebih-jauh