Ditulis Oleh : Zakaria Efendi, A.Md.RO., S.K.M., M.M.

Sedikitnya masalah dalam penggunaan kacamata berhubungan pada lensa progresif, memberikan arti kesuksesan lensa progresif di seluruh dunia, hal ini tidak lepas dari pembuatan lensa dan fitting secara tepat

Masalah lensa progresif umumnya dibagi atas 5 katagori umum. 

1. Penyetelan atau pemilihan bingkai yang buruk.  Telah kita lihat bahwa penyetelan dan pemilihan bingkai yang baik adalah sangat penting untuk lensa progresif.  Bingkai harus mempunyai kedalaman yang cukup untuk membaca (kebanyakan lensa diperlukan jarak 23 mm ke bawah). Bingkai harus pula terletak pada jarak minimum verteks belakang, dengan liputan wajah yang cukup baik dan sudut pantoskopik sebesar 10° sampai 12°.

2. Kesalahan pada tinggi fitting atau PD.  

Kebanyakan pabrik percaya bahwa ini adalah sumber penyebab utama dari masalah lensa progresif.  Progresif lebih tidak dapat ditoleransi bila  fittingnya buruk dibanding jenis lensa lain.  Progresif menuntut ketepatan dan ketelitian fitting.  Kesalahan dalam PD monokuler dan tinggi fitting  akan menyebabkan problem yang signifikan bagi pemakai (tergantung besarnya kesalahan).

3. Perubahan pada jenis lensa atau base curve akan menyebabkan perbedaan yang dapat dirasakan oleh pasien, dimana perbedaan ini mengganggu.  Hal ini memang benar, meskipun secara teori, lensa baru adalah pengembangan dari lensa pertama.  Ini bukan berarti bahwa perubahan itu tidak diperlukan, tetapi pasien perlu diberitahu bahwa lensa baru akan berbeda bila dipakai pertama kali.

4. Jenis lensa tidak cocok.  Seperti yang sudah kita lihat pada bagian sebelumnya, ada kasus dimana lensa progresif tidak cocok misalnya pada anisometropia atau pekerjaan2 yang membutuhkan pandangan dekat atau menengah yang lebar. Atau pasien memang tidak cocok dengan lensa progresif.  Sedikit orang memang tidak dapat menyesuaikan dengan karakter-karakter lensa.

5. Kesalahan ukuran.   Bila semua faktor lain sudah bebas kesalahan, kemungkinan terakhir hanyalah ukuran yang salah. Perlu dilakukan pemeriksaan kembali untuk memastikannya.

Langkah-langkah yang perlu diambil ketika memecahkan masalah ialah :

Langkah 1:  Ajukan pertanyaan  agar problem yang diderita pasien dapat diketahui.  Teknik bertanya disini sangat penting.  Pertama, bila pasien tidak senang atau mungkin marah.  Kedua, jawaban mereka mungkin kurang tepat atau membawa ke arah yang salah.  Ingat, pasien tidak terbiasa dengan istilah2 seperti koridor, adisi atau dekat / jauh/ intermediate.

Langkah 2: Tandai ulang lensa dengan kartu layout dan periksa untuk memastikan apakah lensa sudah sesuai dengan resep dan pesanan ke lab untuk tinggi serta PD.  Ini untuk memastikan bahwa lensa sudah dibuat dengan benar, tetapi bukan berarti lensa sudah dipesan dengan benar.  Langkah berikut ini adalah untuk memeriksa pesanan.

Langkah 3:  Setelah anda yakin bahwa lensa dibuat sesuai order, pakaikan kacamata ke pasien dan cek tinggi fitting dalam situasi normal (ajak pasien mengobrol). Cek pengepasan bingkai untuk memastikan apakah fittingnya sudah cukup baik untuk lensa progresif.  Artinya, memiliki jarak verteks belakang, sudut pantoskopik minimal 12°.  Bingkai juga harus terpasang dengan nyaman dan tidak merosot ketika dipakai..

Step 4:  Terakhir, amati pasien ketika memakai kacamata Minta mereka untuk memegang bacaan pada posisi yang paling tajam. Minta mereka melihat obyek jauh dan berjalan.

Kunci dari pemecahan masalah ialah dengan:

  • Mengindentifikasi masalah, Kenali masalah dengan mengikuti langkah2.
  • Mengenal gejala2 dan tanda2 yang mungkin terjadi
  • Mengeri kemungkinan penyebab gejala2 dan tanda2 tsb.
  • Menghubungkan gejala2 dan tanda2 ke kemungkinan penyebab.

Kunci kesuksesan fitting lensa progresif

  • Refraksi yang tepat:  Lensa progresif, dan juga semua lensa, memerlukan refraksi yang akurat.  Walaupun demikian, faktor ini sangat penting untuk jenis lensa canggih seperti progresif. 
  • Penyetelan bingkai yang tepat sebelum penandaan: Tinggi fitting cross harus dibuat dengan memakai bingkai yang sudah disetel dan pasien dalam keadaan posisi tubuh yang sesuai kebiasaannya.
  • PD yang tepat:  Koridor progresif menuntut perhitungan PD monokuler yang akurat.  Ini paling baik dilakukan dengan pupillometer yg dilengkapi dengan titik refleksi kornea.  Bila tidak memiliki alat ini, gunakan penggaris PD monokuler dengan senter pena, yang bila dilakukan dengan hati2 akan memberikan hasil yang sama dengan pupillometer.
  • Pengukuran tinggi yang hati2 : Sama dengan PD, penting untuk mengukur tinggi secara akurat.

Referensi : The International Center for Eyecare Education

Leave a Reply