Ditulis Oleh : Hanie Supandi

Softlens atau lensa kontak lunak dewasa ini menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang.  Jika sebelumnya penggunaan softlens digunakan sebagai alat bantu penglihatan, sekarang softlens digunakan untuk menunjang penampilan seseorang agar lebih menarik, terkesan lebih bersinar dengan menggunakan softlens. Dalam hal ini, preferensi terhadap lensa kontak terus meningkat karena sifatnya yang fleksibel, berbahan tipis, dan tidak membutuhkan gagang (frame) seperti halnya kacamata.

Namun, seseorang yang ingin mengenakan softlens harus memperhatikan beberapa hal terkait dengan kesehatan mata kita saat dan akan menggunakan softlens. Pemilihan softlens yang tepat sangat diperlukan untuk memberikan kenyaman saat menggunakan lensa kontak lunak.

PERHATIKAN PARAMETER SAAT AKAN MEMBELI SOFTLENS !

Umumnya saat orang akan membeli softlens mereka akan bertanya tentang warna, bahan  dan juga water content serta expired date dari lensa kontak lunak. Namun sebenarnya bukan hanya itu saja parameter saat akan membeli lensa kontak lunak. Ada 3 parameter utama dalam pemilihan lensa kontak lunak atau softlens.

1.Diameter

Yang pertama adalah diameter dari lensa kontak lunak. Diamater lensa kontak lunak atau softlens umumnya  melebihi kornea pada manusia , ukuran diameter mata tiap manusia pun berbeda-beda, untuk itu memilih lens akontak lunak dengan diameter yang tepat sangat diperlukan. Jika kamu memiliki bentuk mata cenderung kecil cobalah memakai softlens dengan diameter kecil atau 14mm sampai 14.5 mm untuk kenyamanan, jika kamu ingin mata terlihat besar maksimalkan diameter lensa kontak lunak kamu di 16mm. Jika mata kamu cenderung besar lensa kontak lunak yang saat ini beredar menyediakan diameter sampai 23.8 mm yang mana sangat besar saat digunakan.

Diameter yang lebih kecil akan menjadikan softlens lebih longgar di kornea dan begitu juga sebaliknya. Diameter softlens yang lebih besar tidak selalu berarti iris akan terlihat lebih besar juga. Jadi, jangan sampai salah memilih diameter lensa kontak lunak hanya demi mendapatkan efek mata besar.

2. Power

Kemasan softlens biasanya bertulisan power range plano atau -0.25D dan seterusnya sampai -10.00D. Plano berarti untuk mata normal. Kenapa hanya sampai -10.00D? Karena softlens yang dijual di pasaran umumnya hanya menyediakan ukuran sampai -10. Jika ukuran minus lebih tinggi, softlens harus dibuat secara khusus oleh ahli mata.

Resep untuk kacamata dan lensa kontak tidak selalu sama. Biasanya ukuran minus diturunkan sebanyak -0.25. Penyesuaian ini diperlukan karena resep dibuat untuk kacamata yang digunakan dengan jarak beberapa milimeter dari bola mata. Sementara lensa kontak atau softlens menempel langsung pada kornea.Umumnya Softlens dijual dalam bentuk kotak dijual perpasang, jika power/ ukuran spheris kita sama maka kita dapat memakai 1 box dengan ukuran spheris yang sama. Akan tetapi jika kita memiliki spheris yang berbeda atau mengalami anisometropia disarankan membeli 2 box atau membeli softlens botol yang dapat berbeda ukuran / spheris.

3. Base Curve

Base curve atau kelengkungan juga merupakan parameter yang perlu diperhatikan saat akan membeli lensa kontak lunak. Ukuran kelengkungan lensa kontak atau biasa disebut  base curve menggunakan satuan milimeter. Semakin kecil ukuran base curve, semakin ketat posisi lensa kontak lunak pada kornea mata. Jika softlens yang Anda coba terlalu longgar, sebaiknya beralih ke softlens yang memiliki ukuran base curve lebih kecil. Jika softlens sudah terasa fit atau pas diameter juga pas, dan power range atau step minusnya telah sesuai tetapi penglihatan jadi buram, mungkin base curve softlens terlalu kecil.

Kebanyakan softlens yang beredar di Indonesia memiliki base curve 8,6 mm sampai 8,8 mm.

Dengan mengetahui parameter ini saat akan membeli lensa kontak diharapkan lensa kontak yang kamu gunakan sudah membuat nyaman dan aman untuk mata.

Sumber :