Akademi Refraksi Optisi dan Optometri (ARO) Gapopin menutup tahun 2021 dengan mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa edukasi serta pemeriksaan mata untuk 150an masyarakat Jurangmangu Barat, Pondok Aren – Tangerang tanggal 31 Desember 2021. Program kerjasama dengan Yayasan Pendidikan Imagi Indonesia (YPAI) ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ke-11 dari 30 PKM yang akan dilaksanakan sampai bulan Juli 2022.

“Sampai tanggal 31 Desember, ARO Gapopin sudah mengadakan edukasi dan pemeriksaan mata untuk 1.538 siswa dan masyarakat serta menjangkau 11 sekolah dan lembaga. Kami akan terus mendukung kesehatan mata masyarakat, terutama siswa, dengan target 5.000 siswa dan 30 sekolah dan lembaga,” ujar Direktur ARO Gapopin Ferry Doringin.

ARO Gapopin yang merupakan milik Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (Gapopin) sangat peduli dengan pentingnya edukasi, pemeriksaan mata, serta pembagian kacamata gratis. Koordinator PKM Petrus menyatakan bahwa sampai akhir 2021, ARO Gapopin juga telah menyalurkan 900 kacamata gratis untuk masyarakat. “Kami sudah memprogramkan untuk membagikan kacamata gratis sebanyak 4.000 buah untuk siswa dan guru. Program ini akan berakhir pada Juli 2022. Sampai Desember, kacamata yang sudah diberikan sebanyak 900 buah,” ujar Petrus.

Ketua Yayasan Pendidikan Imagi Indonesia (YPAI) Ahmadi Slamet, M.Pd., mengucapkan terima kasih untuk kepedulian kampus terhadap masyarakat, terutama guru-guru binaan YPAI ini. “Mata ini merupakan organ sangat penting untuk bisa hidup dan menambah ilmu. Kami sangat mengapresiasi kepedulian ARO Gapopin terhadap guru-guru binaan kami,” ujar Pak Ahmadi.

Perhatian ARO Gapopin terhadap kesehatan mata guru dan siswa sungguh menjawab kebutuhan bila disadari bahwa saat ini guru dan siswa harus menggunakan gadget untuk melaksanakan pembelajaran pada masa pandemi. Dosen Senior ARO Gapopin Wahyu Budiana, A.Md.RO., S.K.M., MM menyatakan bahwa pembelajaran online ternyata berdampak pada kesehatan mata siswa karena waktu penggunaan gadget yang panjang. Dalam edukasinya kepada masyarakat, Pak Wahyu mengingatkan mengenai gangguan yang terkait dengan penggunaan gadget, seperti Sindrom Penglihatan Komputer atau Ketegangan Mata Digital.

Pak Wahyu mengingatkan mengenai bahaya miopia atau rabun jauh dengan mengutip data dari WHO. WHO sudah memprediksi bahwa myopia secara global meningkat dari 28% (sekitar 1,9 miliar orang) pada tahun 2010 menjadi 34% tahun 2020 dan meningkat lagi menjadi 50% (5 miliar orang) pada tahun 2050. “Bayangkan bahwa setengah penduduk dunia akan mengalami miopia kalau kami tidak berusaha untuk melakukan edukasi, juga melakukan pemeriksaan mata dan membagikan kacamata gratis. Kami menyasar guru dan siswa karena kasus miopia cenderung diderita oleh orang yang berusia makin muda, termasuk siswa, bahkan siswa SD,” ujar Pak Wahyu.

Program edukasi mengenai kesehatan mata serta pemeriksaan dan pembagian kacamata gratis bagi siswa, dilaksanakan oleh ARO Gapopin bekjerja sama dengan NVG 2.5 Essilor, produsen kacamata dari Perancis. Perusahaan ini menyediakan 4.000 kacamata sedangkan ARO Gapopin melaksanakan edukasi, memeriksa mata siswa, dan menyalurkan kacamata.

Info lebih lanjut, hubungi:

Humas ARO Gapopin: Karla Sasia (0859-4582-1840)